Halo teman teman! Pada artikel kali ini aku bakalan bahas tentang bagaimana mengevaluasi usability dari sebuah prototype aplikasi. Sebelum ini, kita pernah membahas tentang apa itu usability. Setelah mengetahui pengertian apa itu usability selanjutnya mari mengenal sistem untuk menguji usability tersebut. Selamat membaca!
Pada pengevaluasian usability kita dapat menggunakan beberapa
metode. Pada kali ini penjelasan dengan metode SUS (System Usability Scale). Metode
System Usability Scale merupakan metode yang dikembangkan oleh John Brooke pada
tahun 1986 yang berupa skala kegunaan yang handal, popular, efektif dan murah
yang dapat digunakan untuk penilaian global terhadap kegunaan sistem. Dulu,
kuisioner ini digunakan untuk menguji system elektronik kantor.
Pada metode usability ini terdiri dari 10 komponen
pertanyaan dan 5 pilihan jawaban mulai dari yang sangat tidak setuju hingga
sangat tidak setuju dan memiliki skor minimal 0 dan skor maksimal nya yaitu
100. 5 pilihan jawaban tersebut yaitu nilai 1, 2, 3, 4, dan 5. Nilai 1 berarti sangat
tidak setuju sedangkan nilai 5 berarti sangat setuju dengan pernyataan yang
diberikan. Terdapat juga 5 pernyataan negatif dan juga 5 pernyataan positif.
10 pernyataan pada kuisioner System Usability Scale tersebut
sebagai berikut.
Saya berpikir akan menggunakan sistem ini lagi.
Saya merasa sistem ini rumit untuk digunakan.
Saya merasa sistem ini mudah digunakan.
Saya membutuhkan bantuan orang lain atau teknisi dalam menggunakan
sistem ini.
Saya merasa fitur fitur sistem ini berjalan dengan
semestinya.
Saya merasa ada banyak hal yang tidak konsisten (tidak
serasi pada system ini).
Saya merasa orang lain akan memehami cara menggunakan sistem
ini dengan cepat.
Saya merasa sistem ini membingungkan.
Saya merasa tidak ada hambatan dalam menggunakan sistem ini.
Saya perlu membiasakan diri terlebih dahulu sebelum menggunakan
sistem ini.
Pengambilan data System Usability Scale ini memiliki
beberapa tahapan yaitu yang pertama prototype aplikasi harus sudah ada dan sudah
selesai di buat. Yang kedua cari pengguna atau responden untuk mencoba prototype
aplikasi yang telah di buat. Yang ketiga diberikan kuisioner atau angket untuk
diisi oleh pengguna yang sudah ada. Yang keempat responden mengisi form data
diri, lalu responden mengerjakan tugas atau task yang telah disediakan. Setelah
itu responden atau pengguna mengisi kuisioner System Usability Scale tersenut. Selanjutnya
dilakukan tahapan wawancara. Namun, tahapan wawancara tersebut dapat dilalukan opsional
atau dapat digunakan atau pun tidak dugunakan.
Sekian sedikit penjelasan mengenai kuisioner usability yaitu
System Usability Scale yang dapat dijelaskan pada artikel ini. Semoga bermanfaat
bagi yang membaca nya ya dan juga dapat dipahami. Terima kasih teman teman !
0 komentar:
Posting Komentar